Hayu Buktikan! Menulis sebagai Cara Menjadi Pribadi Intelek, Matang, dan Dihormati secara Sosial

 

"Menjadikan Menulis sebagai Passion", itulah judul Materi 1 Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 19 dan 20 yang dibawakan oleh narasumber : Dra Sri Sugiastuti, M.Pd. dengan moderator Aam Nurhasanah. Materi ini dilaksanakan dalam bentuk kulwap (kuliah via whatsapp) pada pukul 19.00-22.00.


Narasumber telah menulis 21 judul buku dan menjadi editor sejak 2019. Profesi utamanya adalah seorang guru, motivator dan blogger. Agak mirip dengan saya, seorang guru, blogger, dan motivator, tetapi saya sampai saat tulisan ini dibuat belum menghasilkan sebuah karya tulis (buku). 😂
Menulis sebagai cara menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk tulisan, rangkaian kata-kata dan kalimat dan kumpulan paragraf sehingga menjadi satu kesatuan utuh. Intelektualitas diperlukan saat kita akan menulis, kepribadian yang matang pun demikian, karena tulisan tersimpan lebih lama dan terdokumentasikan dibandingkan lisan. Sebaiknya kita dapat mempertimbangkan terlebih dahulu pilihan kata yang akan kita tulis dan publish di media cetak atau media sosial online. 

Tidak diragukan lagi, seorang penulis yang baik akan mendapatkan status sosial yang baik dan dihormati. Hal ini karena ketajaman akal pikirannya mampu menuangkan dalam tulisan.
Betapa banyak situs-situs sejarah kuno yang dapat diungkap peristiwanya karena adanya penulis kuno di masa itu, walaupun masih berupa tulisan yang berupa simbol gambar. 

Tidak memiliki ide, tidak suka menulis , tidak memiliki waktu , atau merasa tidak berbakat menjadi penulis, seringkali menjadi hambatan internal kita dalam menulis. Hambatan ini perlu kita dobrak dengan menggali kembali motivasi yang hakiki dan etos kerja yang kuat. Untuk apa kita menulis? Kapan dan bagaimana kita menulis? Silakan renungkan hal tersebut untuk menjadi penulis. 


Menurut narasumber, untuk dapat menjadi penulis kita harus mampu menemukan orientasi kita yang sebenarnya. Ada yang berorientasi untuk material, eksistensial, personal, sosial dan spiritual. 

Maukah kita mengabadikan ide kita melampaui usia kita, yang ketika kita sudah tidak ada di dunia ini, bisa saja tulisan kita menginspirasi kebaikan banyak orang. Hal inilah yang dalam Islam disebut sebagai ilmu yang bermanfaat. Inilah motivasi kombinasi antara sosial dan spiritual. 

Oleh karena itu, saya mengajak untuk membuktikan! 

Menulis sebagai cara menjadi pribadi intelek, matang dan dihormati secara sosial, ayo praktikkan sedikit demi sedikit. Menulis dari yang kita sukai, menulis setiap hari, dan menulis di tempat yang mudah untuk kita akses, misalnya dari note di perangkat seluler kita.


Untuk lebih jelasnya, dapat melihat materi berikut ini :
Itulah cara untuk menjadi pribadi intelek, matang, dan dihormati secara sosial yang dapat saya sampaikan. Hayu Buktikan!

4 Komentar

  1. Ajakan yang menggerakkan. Ayo Bu. Saya juga sedang mendisiplinkan diri untuk menulis, walau tidak semua tulisan dipublikasikan.

    BalasHapus
  2. Tampilan yang menakjubkan serta tulisan penuh ajakan yang luar biasa

    BalasHapus
  3. Jempol nian bu tulisannya.
    Full Energi

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama