Kuantum Cahaya di Langit Madrasah


Pagi ini, terlintas saja salah satu bahasan pada mata kuliah Fisika Kuantum dan Fisika Modern yang ditempuh saat aku kuliah S1. Diantara kesibukan memeriksa modul dan mengawasi jalannya Penilaian Akhir Semester (PAS) secara online, aku membuka tab baru pada peramban di laptopku. Aku mengetik foton.
Menelusuri karakteristik foton dengan karakteristik dualismenya - sebagai partikel elementer dalam fenomena elektromagnetik- mengingatkanku akan peran guru di masa ujung akhir masa pandemi ini. Aku biarkan akalku ini mulai menggali lagi keajaiban alam semesta ciptaan al Khaliq dalam skala terkecil untuk dapat kubawa ke alam  yang nyata kuhadapi saat ini. Mendidik di Ujung Akhir Masa Pandemi.

Foton sebagai partikel dapat berinteraksi dengan zat / materi dan memindahkan energi kepada zat tersebut. Foton juga memiliki momentum dan polarisasi. Dengan adanya karakteristik partikel ini, foton dapat mengeksitasi atau melepaskan partikel dari suatu atom. Luar biasanya, hasil eksitasi ini tidak dapat secara cermat diukur, partikel manakah yang tereksitasi karena terkait dengan teori probalilitas mekanika kuantum.

Foton sebagai gelombang elektromagnetik, mengisi seluruh ruang sebagai mana gelombang. Foton dapat membias (membelok) bila melalui lensa, dan menginterferensi destruktif ketika gelombang terpantulkan dan memusnahkan satu sama lain. 

Alam semesta selalu menyimpan misteri dan hikmah bagi para penjelajahnya. Dan dari sekian luas dan dalamnya ternyata hanya setitik saja yang mempu kita pahami dan temukan hikmahnya. 

Kuantum Cahaya, nama lain yang tersemat untuk foton. Dalam pikiranku, peran guru adalah sebagai kuantum cahaya di madrasah atau sekolahnya. Dengan karakteristiknya sebagai individu, maka guru akan dapat berinteraksi dengan individu peserta didik, membawa peluang momentum perubahan pada diri peserta didik. Sebagai individu pula, guru dapat menjalankan peran polarisasi. Memberikan filter pada jiwa peserta didik untuk dapat memilih, keterampilan dan pembiasaan mana saja yang sebaiknya ditempuh agar dapat  sukses beralih dari masa Belajar dari Rumah ke Pertemuan tatap Muka Terbatas. Sudah menjadi hal yang umum diketahui, lamanya masa pandemi ini mengubah pola makan, pola tidur, pola belajar, yang bisa jadi akan menjerumuskan bila tidak dikelola dan diarahkan.

Dalam kesempatan lain, guru dapat menjadi gelombang perubahan, yang terus akan mengalir detik demi detik, mengisi ruang dan waktu dan mengalirkan energi secara luas dan kontinu. Membias diantara lensa-lensa hati para peserta didik yang bening.
Betapa banyak, peserta didik yang meningkat level moodnya dengan diberikan kesempatan bersosialisasi secara nyata dengan kegiatan ice breaking di ruang kelas PTMT. Di saat hati mereka kosong karena kurangnya teman. Betapa banyak perkataan guru terkenang sepanjang masa oleh peserta didiknya. Di saat hati mereka cepat merasa bosan, beralih dari games satu ke games lain. 

Pagi ini, kulihat hasil PAS yang terpampang di laptop hitam kesayangan yang belum lunas pembayarannya itu. Hanya sesaat saja sejak para peserta didik mengklik tombol submit and finish, semua hasil terkumpul dan ternilai sesuai kunci jawaban yang telah diatur. Apa yang akan aku narasikan untuk membahas pencapaian nilai PAS hari ini? Akankah hanya perhitungan komposisi 60% dan 40% untuk mencapai nilai Raport? Ah, dangkal nian bila demikian.

Saatnya kita berperan, wahai guru madrasah se-jagad raya. 
Kitalah kuantum cahaya di langit madrasah. Membawa momentum perubahan, mengeksitasi partikel negatif dari diri siswa, mempolarisasi pengaruh gadget dan mengarahkan kepada hal yang semestinya, yaitu menjadi pembelajar sejati yang menemukan hakikat dirinya sebagai hamba Allah. 
Kitalah kuantum cahaya di langit madrasah. Mengisi setiap relung jiwa para peserta didik dengan tausyiah-tausyiah yang akan senantiasa diingat saat kapanpun dan dimanapun. 

Bersatulah wahai kuantum cahaya, belajar itu menyenangkan dengan kita bersatu. Bersatu dengan sesama guru. Bersatu dengan para peserta didik. Bersatu dengan alam semesta mikroskopik maupun makroskopik. Satu niat, satu langkah, satu tujuan.

3 تعليقات

إرسال تعليق

أحدث أقدم